Rabu, 25 September 2013

Bahagia

Untuk apa bahagia?
Padahal muasalnya kita menderita.
Untuk apa hidup bermakna?
Padahal kita hasrat yang sia-sia.
Untuk apa kita bertanya?
Padahal kita jawabnya.

Mengapa "untuk apa"?
Sedangkan tiada pangkal pada kita.
Mengapa hidup harus bahagia?
Bukankah hakikatnya adalah derita, he?


2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar