Rabu, 25 September 2013

Malam Penipuan

Ini adalah malam penipuan.
Dia yang lemah
telah menunjukkan
dirinya kuat.

Tiga batang sigaret tersulut sudah.
Kali ini karamel,
bukan kopi.
Masih saja dengan latar cafe,
yang temaram—tentunya.

Fantasiku centang perenang,
Tentang gadis berkaus merah
yang kenes.
Tentang jaket kuning
yang ‘ngenes.

Namun, fantasi adalah ilusi.
Realisasi bukan lalu kongruensi.

Di malam itu
aku sangat ingat;
ada sebuah fantasi berkeliaran.
Fantasi-“nya”.
tatapannya adalah Rahwana
menelanjangi Sinta
Kata-“nya”,
“Cinta adalah rupa dan pesona!
Bodi tanpa budi.
Akhir pesona
adalah liang senggama.

Barangkali dia adalah frustrasi
yang terapung
dalam samudra fantasi.
Atau jangan-jangan
Don Juan post-modern?

Hahaha.
Aku pun dibuatnya tertawa.

2013

1 komentar: