Ikan itu telah mematung.
Badannya menyembul dari air.
Sisiknya terlanjur mengering.
Mulutnya membuka,
menatap matari.
Siripnya lemah,
jatuh dalam gravitasi.
Matanya setengah terbuka,
melawan takdir yang meluka.
“Dasar goblok!”, seringai
seorang setengah baya.
Ikan itu diam saja.
“Bukankah itu tempat hidupmu?”,
tambahnya.
Ikan itu diam,
sembari menatap cakrawala.
“Tidak! Aku tidak bisa hidup di air.”,
suaranya lirih hampir mematung.
Ekornya basah di dalam air.
Di sengangar matari,
ia terus mematung; dalam
provokasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar